Pengalaman menjadi korban penipuan jual beli online berikut tips menghadapinya.
Pernahkah anda kena tipu saat jual beli online? Semoga saja tidak dan tidak akan pernah. Nah di kesempatan kali ini, saya akan berbagi pengalaman tidak mengenakkan yang menimpa adik sepupu saya sebut saja Mardi, yang menjadi korban penipuan online saat menjual motornya di salah satu situs jual beli online. Dengan harapan dari pengalaman yang saya bagikan ini, anda tidak akan pernah menjadi korban penipuan online yang sangat marak di jaman now ini.
Langsung saja saya ceritakan kronologis kejadian yang menimpa si Mardi tersebut. Awal mulanya si Mardi ini mengiklankan kendaraan bekas nya di situs jual beli online olx. Selang beberapa hari kemudian iklan tersebut nampak membuahkan hasil dengan masuknya respon dari beberapa calon pembeli dari sekedar nanya-nanya sampai sudah ke arah negosiasi harga.
Dari sekian banyak calon pembeli yang merespon iklan itu, ada satu calon pembeli yang menurut pengakuannya berasal dari daerah Tangerang, Jawa Barat. Panjang lebar dia menanyakan ini itu, meminta gambar atau foto barang yang di jual dari berbagai sudut, meminta video, sampai meminta dokumen yang sangat komplit plit membuat kesan dia memang betul sangat tertarik dengan kendaraan yang di jual di Mardi tersebut. Di tambah lagi calon pembeli ini juga mengirim foto KTP nya. Si Mardi ini senang bukan kepalang, mengingat dia saat itu sedang membutuhkan dana segar untuk menambah modal usahanya. Dan membuat Mardi sangat bersemangat, calon pembeli tersebut tidak menawar jauh dari harga yang di tawarkan. Tentunya si Mardi sudah membayangkan, sebentar lagi akan mendapat uang dari barang yang dia jual. Ya,,nampaknya Mardi sudah tergiur
Selang sehari kemudian, Si Mardi menemui saya (sudah berpengalaman jual beli online) untuk berkonsultasi tentang tata cara pengiriman dan packing kendaraan bermotor yang ia jual. Saya yang pada waktu itu belum tau jika dia menjual barang via online sempat berseloroh juga " hebat betul u bisa jual barang secara cepat dan pembelipun tidak banyak menawar harga". Namun pada waktu dia bercerita sedikit keluhannya bahwa calon pembeli ini ribet selalu minta foto seluruh dokumen seperti BPKB, STNK, KTP dan motor, saya mulai curiga. Saya warning si Mardi untuk meng cancle saja, karena banyak kasus pencurian data yang kemudian data itu digunakan untuk menipu lagi. Apalagi dia juga menginfokan bahwa calon pembeli ini tidak mau di ajak video call dengan alasan yang tidak masuk akal, seperti HP nya rusak, sedang bekerja, dll. Sewajarnya, tidak ada kendala sama sekali barang meluangkan waktu 1 atau 2 menit untuk melakukan video call. Yang terjadi di sini, calon pembeli tersebut tidak pernah bersedia melakukan VC dengan berbagai macam alasan tersebut. Akan tetapi Mardi menepis saran saya, dia sudah percaya diri.
Si Mardi semakin bersemangat kala calon pembeli tersebut mentransfer tanda jadi sebesar Rp 300.000,-. Kemudian mereka sudah melakukan perjanjian tidak tertulis ( hanya via wa dan telepon) bahwa uang pelunasan akan di trasfer begitu barang sudah masuk di ekspedisi dan posisi sudah di packing lengkap dengan menunjukkan bukti kuitansi ekspedisi. Datanglah Mardi ke jasa kurir/ekspedisi di kota kami.
Setelah sampai di sana, calon pembeli masih saja rewel minta foto dan video kendaraan di packing yang menampakkan foto ekspedisi nya. Selesai sudah akhirnya proses packing kendaraan tersebut, dan tibalah waktu si Mardi untuk menagih pelunasan pembelian tersebut setelah terlebih dahulu si Mardi menuruti permintaan calon pembeli tersebut yakni foto dan video saat packing serta tentu saja kuitansi ekspedisi. Namun apa yang terjadi? calon pembeli tiba-tiba tidak bisa di hubungi. Telepon, sms, wa semuanya tidak bisa tersambung. Si Mardi masih berbaik sangka sampai selang 3 jam kemudian dia menyadari bahwa dia telah di tipu dan di permainkan habis-habisan. Lemas dia saat itu juga. Data-data nya di beli seharga Rp 300.000,-. Dan dugaan saya terbukti, data-data si Mardi tersebut benar di gunakan untuk melakukan penipuan via online kebanyakan beriklan di facebook.
Saya akhirnya ikut menelusuri, dan benar menemukan banyak iklan dengan menggunakan data milik adik saya tersebut. Dari semua iklan tersebut saya menarik kesimpulan dengan mudah bahwa mereka menjual barang itu dengan harga yang murah dan tidak masuk akal. Namun sayang nya ternyata masih banyak juga orang yang dengan mudahnya tergiur. Aparat yang berwajib pun entah merasa kesulitan atau bagaimana dalam mengungkap kasus ini di buktikan banyaknya korban yang telah melapor namun belum mendapat hasil yang menggembirakan. Termasuk si Mardi ini yang sudah melaporkan kasus yang ia hadapi ini ke kantor polisi.
Pelajaran yang bisa kita petik dari kejadian jual beli online sekaligus tips agar kita tidak menjadi korban di jual beli online tersebut adalah:
- Selalu berhati-hati dan waspada. Jangan lupa selalu berdoa mengharap pertolongan Allah dalam aktifitas apapun.
- Jangan mudah tergiur dengan harga murah yang di tawarkan atau pembeli yang tidak menawar, misal menawarpun hanya sedikit dari harga yang kita jual.
- Bertanya kepada orang yang sudah berpengalaman lama di bidang jual beli online mungkin perlu untuk di pertimbangkan. Terlebih jika anda ada perasaan ragu. Orang yang sudah memiliki pengalaman panjang di dunia jual beli online biasanya paham teknis komunikasi yang membedakan pembeli serius dan tidak, termasuk para penipu. Selain feeling mereka juga tajam.
- Jangan pernah mau ketika di mintai gambar dan foto diri anda ataupun dokumen penting dan pribadi anda seperti ktp, bpkb, stnk, ijazah serta foto packing di ekspedisi.
- Jaim. sederhana memang tapi ini jurus yang ampuh untuk memancing komunikasi dengan calon pembeli. Kita memang butuh uang namun jangan pernah terpancing untuk intens berkomunikasi secara detail. Balas percakapan yang singkat dan seperlunya saja. Dari situ kita akan mengetahui tingkat keseriusan calon pembeli.
- Ajaklah calon pembeli untuk bertransaksi via Video Call jika masih ragu. Jika tidak mau tinggal saja.
- Utamakan COD. Nah yang terakhir ini saya mengutip slogan di salah satu situs jual beli online. Sederhana tapi sangat ampuh di era sekarang yang penipuan di dunia maya sangat marak dan terorganisir. Iklan boleh kita menggunakan situs online maupun medsos, namun begitu transaksi, bertemu langsung akan membuat semua terang benderang dan transparan. Tidak ada yang merasa di rugikan. Kalau dengan COD pun ada yang merasa masih tertipu, kesalahan bukan pada TV anda. hehehe
Itulah tips-tips agar kita tidak menjadi korban penipuan online berdasar pengalaman yang di alami sendiri oleh adik sepupu saya, semoga masyarakat semakin cerdas, kepolisian semakin canggih dan penipu online maupun offline bisa di bumi hanguskan. Aaamin..
Semoga bermanfaat, wassalamualaikum.......
Leave a Comment