Menjadi anggota pantarlih
"Kulo nuwunnnn"......Kalimat itu berhasil membangunkanku dari nikmatnya tidur siangku di hari yang sangat terik ini. Seperti biasa ak masih diem aja di kasur sambil masih berharap bisa merem lagi karena memang belum puas ak tidurnya setelah semalam begadang nonton bola, toh nanti ada mak ati yang biasa membukakan pintu. Tapi kok lama sekali si emak nggak bukain pintu, bahkan kalimat itu makin terdengar lebih keras dari yang pertama tadi. Wahh..kebiasaan nih si emak sukanya pergi gak pamit. Pasti ke tempat Bu Tik dia. Mak Ati ini adalah orang yang merawat anakku si Altaaf dan sekarang Mecca. Ikut di sini dari sejak si Altaaf lahir hingga sekarang Altaaf dah mau masuk esde dan sudah punya adek berumur 2th yang namanya Mecca. Jadi ya sudah hampir 7th dia ikut bersama keluarga kami, sehingga aku sangat hafal dengan karakter maupun kebiasaannya. Tapi apapun dan bagaimanapun juga, aku berterima kasih sama dia yang sudah susah payah merawat anak anakku ini tanpa mempedulikan lagu angge angge orong orong yang fenomenal itu....hahaha
Kembali lagi ke masalah kulo nuwun tadi, karena sudah teriak teriak nggak ada yang bukain pintu, maka saya dengan berat hati akhirnya beranjak dari tempat tidurku. Dengan masih bertelanjang dada (kebiasaanku kalau siang) ak bukain pintu.
Monggoooo," Kataku. Ak agak kaget dan juga merasa nggak enak atau sungkan lah tepatnya karena ternyata yang datang adalah Bu Dukuh. Perlu teman-teman ketahui bahwa di kampungku ini, Bu Dukuh adalah orang yang di hormati karena beliaulah orang nomor satu di dusun ku. Dukuh sama dengan Kepala Dusun. Monggo Bu Dukuh, silahkan masuk," kataku sambil makek kaus sekenanya. Enggak usah mas, di sini saja sekalian ngingetin kalok bajunya kebalik tuh hihihi" Jawab Bu Dukuh sambil menertawakanku. Oh iya bu, ini emang saya sengaja soalnya tadi kena bedagnya Mecca,"Jawabku sekenanya sambil ngumpat dalam hati.Ada apa ya kok Bu dukuh tumben datang mencariku, perasaan aku nggak nginepin cewek, juga kemarin kan ak pas kerja bakti juga datang, meski hanya datang untuk wedangan. Apalagi yang bikin tambah deg degan juga bu dukuh datang nya juga sambil membawa sepucuk surat kertas hvs yang bisa di pastikan bukan surat cinta. Pikiranku berkecamuk memikirkan maksud kedatangan Bu Dukuh ini.
"Jadi begini mas hen " Perkataan bu dukuh membuyarkan lamunanku. "Ini to the point aja karena waktu pemilu mepet dan juga atas perintah bapak kepala desa, mas hendri di angkat menjadi anggota pantarlih, ini suratnya ( sambil di taruh di meja depanku). Tapi bu...." Saya yang masih bengong, antara mau jawab nggak bisa alias enggak mau ternyata sudah mati kutu karena Bu Dukuh sudah berada di atas sepeda motornya, beliau langsung pamit sambil berkata kelengkapan persyaratan di urus belakangan ya mas dan selamat........
Ak langsung masuk rumah bikin kopi item dan bakar rokok, karena yakin nggak akan bisa nglanjot tidur siangku senikmat tadi.
Modyarrr buneeeee.............
Untuk yang pingin tau pantarlih itu apa, akan saya bahas besok habis bimtek, karena untuk saat ini saya juga bingung dengan istilah itu..See yu prennn....
Kembali lagi ke masalah kulo nuwun tadi, karena sudah teriak teriak nggak ada yang bukain pintu, maka saya dengan berat hati akhirnya beranjak dari tempat tidurku. Dengan masih bertelanjang dada (kebiasaanku kalau siang) ak bukain pintu.
Monggoooo," Kataku. Ak agak kaget dan juga merasa nggak enak atau sungkan lah tepatnya karena ternyata yang datang adalah Bu Dukuh. Perlu teman-teman ketahui bahwa di kampungku ini, Bu Dukuh adalah orang yang di hormati karena beliaulah orang nomor satu di dusun ku. Dukuh sama dengan Kepala Dusun. Monggo Bu Dukuh, silahkan masuk," kataku sambil makek kaus sekenanya. Enggak usah mas, di sini saja sekalian ngingetin kalok bajunya kebalik tuh hihihi" Jawab Bu Dukuh sambil menertawakanku. Oh iya bu, ini emang saya sengaja soalnya tadi kena bedagnya Mecca,"Jawabku sekenanya sambil ngumpat dalam hati.Ada apa ya kok Bu dukuh tumben datang mencariku, perasaan aku nggak nginepin cewek, juga kemarin kan ak pas kerja bakti juga datang, meski hanya datang untuk wedangan. Apalagi yang bikin tambah deg degan juga bu dukuh datang nya juga sambil membawa sepucuk surat kertas hvs yang bisa di pastikan bukan surat cinta. Pikiranku berkecamuk memikirkan maksud kedatangan Bu Dukuh ini.
"Jadi begini mas hen " Perkataan bu dukuh membuyarkan lamunanku. "Ini to the point aja karena waktu pemilu mepet dan juga atas perintah bapak kepala desa, mas hendri di angkat menjadi anggota pantarlih, ini suratnya ( sambil di taruh di meja depanku). Tapi bu...." Saya yang masih bengong, antara mau jawab nggak bisa alias enggak mau ternyata sudah mati kutu karena Bu Dukuh sudah berada di atas sepeda motornya, beliau langsung pamit sambil berkata kelengkapan persyaratan di urus belakangan ya mas dan selamat........
Ak langsung masuk rumah bikin kopi item dan bakar rokok, karena yakin nggak akan bisa nglanjot tidur siangku senikmat tadi.
Modyarrr buneeeee.............
Untuk yang pingin tau pantarlih itu apa, akan saya bahas besok habis bimtek, karena untuk saat ini saya juga bingung dengan istilah itu..See yu prennn....
Leave a Comment