Berbaik sangka kepada Allah sang maha perencana terbaik

Semakin hari, saya merasa semakin melamban. Bagaimana tidak, di jaman yang semakin serba canggih ini kita di tuntut untuk semakin cepat beradaptasi dan mampu untuk multi tasking. Awalnya saya merasa sudah tidak mampu untuk mengejar semua ketinggalan ini, namun saya punya passion untuk mempelajari hal-hal yan baru. Semua ini berawal dari kebangkrutan saya di dunia bisnis. Saya dan kakakku bankrut karena kena tipu teman sendiri yang sudah kami anggap seperti saudara. Pada masa awal kebangkrutan, sungguh bukan hal yang mudah melewati hari-hari yang berat. Saya sempat stres. Di tambah beban saya masih mempunyai kewajiban di bank, kakakku yang juga frustasi karena hampir semua assetnya di gunakan investasi yang berujung penipuan ini, anak kedua yang mau lahir, dan ibu yang sudah mulai sakit-sakitan. 

Saya mulai berfikir untuk tidak boleh larut dalam keadaan seperti ini. Saya harus bangkit. Ditengah situasi seperti ini, saya masih bersyukur mempunya isteri yang begitu pengertian. Tidak henti,ia memberiku semangat untuk tidak menyerah. Ia membuka butik kecil-kecilan di pasar untuk membantu perekonomian, padahal di pagi hari dia mempunyai kewajiban untuk mengajar. Hampir 2 tahun kami terpuruk. Saya pun mulai menyadari bahwa, saya hanyalah kebanyakan berdoa tanpa mau bertindak. Kami meyakini bahwa ini merupakan ujian hidup, setelah kemarin-kemarin kami sudah di kasih apa yang kami inginkan oleh Allah. Dan kami harus lulus. 

Pertolongan Allah itu nyata. 
Saya mulai kembali rajin membuka situs-situs pencarian kerja, juga menghadiri job fair. Kegiatan yang saya lakukan 8tahun lalu pasca lulus kuliah. Di usia saya yang sudah 32 ini, saya menyadari bahwa seharusnya saya sudah fokus untuk mengembangkan karir, bukan malah mencari kerja seperti ini. Namun ini bagian dari ikhtiar saya untuk mencari penghasilan lagi. Toh tidak ada salahnya bukan. 

Saya kembali merasa frustasi setelah hasil test saya di beberapa perusahaan tidak memanggil saya. Padahal saya juga belajar terus tiap malam. Akhirnya saya menyadari bahwa persaingan saat ini sudah sangat luar biasa. Saya mulai bisa nyelehke ati.  Hikmah yang saya dapat, saya mulai rajin belajar otodidak apapun seperti excel, blogging, bahkan sedikit coding. Mungkin ini bagian dari rencana Alloh. Tetaplah berbaik sangka kepada Alloh. 

Kakakku sudah kembali bekerja di tempat yang baru yang melebihi ekspetasi nya, yang ia lamar supervisor Alhamdulillah dia di percaya sebagai site manager di anak perusahaan PLN. Dan saya masih di rumah dan Alhamdulillah Allah tidak membiarkan saya kekurangan dengan kebesarannya memberikan rizki saya yang seorang freelancer ini. Karena tugas utama menemani ibu saya, yang saat ini memang tidak memungkinkan untuk bisa di tinggal. Semoga lekas sembuh kembali ibukku sayang. Cucu-cucu mu sudah merindukan canda tawa,dan marahmu,,, 

No comments

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.

Powered by Blogger.